Diskusi 4 Pemasaran Strategik
1. Bagi perusahaan yang baru meluncurkan produk/jasa baru, maka skimming pricing atau strategi harga tinggi memberikan peluang membangun image kuat (kualitas, layanan bagus) namun tidak dapat menggantungkan pada tingginya omzet penjualan. Bagaimana menurut pendapat Anda jika perusahaan tersebut beralih menerapkan strategi penetrasi (harga murah), apakah akan berdampak terhadap perusahaan tersebut?
Jawab :
Pada dasarnya tujuan dari penerapan strategi penetrasi adalah untuk memperoleh dan mempertahankan pangsa pasar produk baru yang sebesar-besarnya. Atau kata lain strategi penetrasi adalah strategi yang berusaha untuk meningkatkan market share suatu produk atau jasa yang sudah ada melalui usaha pemasaran yang lebih gencar dan besar.
Sedangkan tugas utama pemasaran adalah memastikan adopsi produk baru sebanyak mungkin agar efisiensi biaya segera tercapai dan kelompok pelanggan yang loyal segera dibangun sebelum pesaing memasuki pasar.
Adapun dampak bagi perusahaan dengan menggunakan strategi ini adalah, perusahaan menjadi lebih fokus pada aspek penjualan dan pemasaran, yang mengelola penetapan harga dan promosi produk. Dampak lainnya adalah kemampuan merekayasa produk yang kuat, mampu membangun memodifikasi produk dan lini produk untuk berbagai segmen, keahlian dan sumber daya pemasaran yang kuat, mampu membuat program pemasaran untuk berbagai segmen, mampu menstimulasi permintaan primer menjadi permintaan selektif seiring masuknya pesaing, dan sumberdaya organisasi keuangan yang cukup dalam membangun kapasitas seiring pertumbuhan permintaan.
Sumber :
https://www.bilsonsimamora.com/strategi-pemasaran-untuk-berbagai-situasi/
2. Melakukan adaptasi harga merupakan satu langkah strategis untuk menyesuaikan dengan kondisi konsumen. Diskriminasi harga merupakan salah satu adaptasi harga yang banyak digunakan perusahaan. Jelaskan.
Jawab :
Diskriminasi harga adalah praktek membeda-bedakan harga produk yang sama untuk pembeli yang berbeda, daerah yang berbeda, dan volume pembelian yang berbeda.
Diskriminasi harga terjadi pada saat perusahaan menjual produk dengan dua atau lebih tingkat harga di mana perbedaan harga tidak mencerminkanperbedaan biaya. Beberapa teknik diskriminasi adalah seperti dijelaskan berikut ini.
· Diskriminasi berdasarkan segmen. Kelompok pembeli yang berbeda dikenakan harga yang berbeda. Misalnya, tiket masuk museum, lebih murah untuk anak sekolah daripada umum.
· Diskriminasi yang berbeda bentuk produk. Versi produk yang berbeda dikenakan harga berbeda, tetapi tidak mencerminkan perbedaan harga secara proporsional. Harga mineral Aqua ukuran gelas 220 ml adalah Rp 600. Semntara itu, ukuran botol ukuran 600 ml adalah Rp 2.000. tentu dengan harga demikian, harga air per ml kedua produk sudah berbeda.
· Diskriminasi berdasarkan lokasi. Produk sama, tetapi tempat berbeda, harga berbeda. Misalnya, kalau menonton konser, beda tiket untuk VVIP, VIP dan kelas biasa, dan banyak lagi contoh lainnya.
· Diskriminasi berdasarkan waktu. Ini adalah penetapan harga berbeda untuk waktu berbeda. Misalnya, hotel menetapkan harga berbeda untuk weekend serta hari libur dan hari-hari biasa.
Sumber :
http://www.pustaka.ut.ac.id/reader/index.php?subfolder=EKMA447502/&doc=M5.pdf
Komentar
Posting Komentar