Diskusi 3 Bank dan lembaga keuangan nonbank beserta tanggapannya
Tujuan Bank Indonesia adalah fokus pada pencapaian sasaran tunggal (single objective) yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah, termasuk didalamnya perkembangan laju inflasi, menurut saudara apakah tekanan terhadap angka inflasi hanya berasal dari dalam negri?
Jawab :
Adalah tidak, karena berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
Menurut teman-teman bagaimana peran BI dalam menjaga stabilitas harga komoditi (kebutuhan pokok masyarakat), sehingga akan menekan terjadinya laju inflasi? Dan Bagaimana cara BI mengontrol tingkat inflasi?Dan bagaimana peran BI terkait nilai tukar rupaih yang terus merosost terhadap dollar?
Jawab :
Inflasi timbul karena adanya tekanan dari sisi supply (cost push inflation), dari sisi permintaan (demand pull inflation), dan dari ekspektasi inflasi. Faktor-faktor terjadinya cost push inflation salah satunya dapat disebabkan oleh peningkatan harga-harga komoditi, baik karena bencana alam ataupun dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditi impor (imported inflation). Oleh karena itu Bank Indonesia berupaya agar dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Adanya Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di setiap provinsi akan membantu di setiap daerah di Indonesia dalam mengembangkan usaha mereka agar tidak terjadi kelangkaan suatu bahan pangan dan menyebabkan dan menyebabkan harga naik, dan mempengaruhi harga bahan lain naik sehingga menyebabkan terjadinya inflasi. Hal itu merupakan salah satu upaya Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga
Adapun langkah yang diambil BI dalam mengontrol laju inflasi adalah dengan selalu melakukan assessment terhadap perkembangan perekonomian, khususnya terhadap kemungkinan tekanan inflasi. Selanjutnya respon kebijakan moneter didasarkan kepada hasil assessment tersebut. Perlu disampaikan pula bahwa pengendalian inflasi tidak bisa dilakukan hanya melalui kebijakan moneter, melainkan juga kebijakan ekonomi makro lainnya seperti kebijakan fiskal dan kebijakan di sektor riil. Untuk itulah koordinasi dan kerjasama antar lembaga lintas sektoral sangatlah penting dalam menangani masalah inflasi ini.
Bank Indonesia melakukan pengendalian inflasi melalui transmisi kebijakan moneter dengan menerapkan sistem BI-7 Day Repo Rate (BI-7DRR). Mekanisme ini menggambarkan tindakan Bank Indonesia melalui perubahan-perubahan instrumen moneter dan target operasionalnya. Mekanisme tersebut terjadi melalui antara interaksi antara bank sentral, perbankan dan sektor keuangan, serta sektor riil. Melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan.
Dengan memperhatikan perkembangan nilai tukar rupiah yang terus merosot terhadap dollar, Bank Indonesia telah melakukan langkah-langkah stabilisasi baik di pasar valas maupun pasar SBN (dual intervention) untuk meminimalkan depresiasi yang terlalu cepat dan berlebihan.
Nantinya , untuk memperkuat upaya stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya dengan tetap mendorong mekanisme pasar, Bank Indonesia akan menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
a. Senantiasa berada di pasar untuk memastikan tersedianya likuiditas dalam jumlah yang memadai baik valas maupun rupiah;
b. Memantau dengan seksama perkembangan perekonomian global dan dampaknya terhadap perekonomian domestik;
c. Mempersiapkan 2nd line of defense bersama dengan institusi eksternal terkait;
d. Apabila tekanan terhadap nilai tukar terus berlanjut serta berpotensi menghambat pencapaian sasaran inflasi dan menganggu stabilitas sistem keuangan, yang merupakan mandat Bank Indonesia, Bank Indonesia tidak menutup ruang bagi penyesuaian suku bunga kebijakan BI7DRR. Kebijakan ini tentunya akan dilakukan secara berhati-hati, terukur, dan bersifat data dependence, mengacu pada perkembangan data terkini maupun perkiraan ke depan.
Komentar
Posting Komentar