Diskusi 7 Audit SDM
Silahkan jelaskan mengenai:
- Motivasi
Jawab :
Untuk memenuhi kebutuhan faali dan rasa aman, perusahaan dalam memberi gaji dan upah harus menekankan pada keadilan (lihat materi KB 1). Untuk memenuhi kebutuhan sosial, upaya memberikan perhatian, mengenal dan memahami sisi pribadi pegawai, misalnya mengenal pasangan dari pegawai, mengetahui berapa jumlah anaknya serta tahu nama anak-anak mereka, dapat mengakrabkan hubungan interpersonal atasan dan bawahan maupun antara sesama rekan. Perusahaan bisa juga menerapkan berbagai program di mana para pegawai bisa memenuhi kebutuhan sosial tersebut, seperti program reuni, program rekreasi bersama.
Di sisi lain kebutuhan realisasi diri juga merupakan kebutuhan pegawai karena pada dasarnya manusia memiliki keinginan untuk menampilkan kemampuan diri, prestasi secara maksimal di pekerjaan. Dalam hal ini upaya merangsang olah pikir pegawai, pemberian tugas yang menantang merupakan cara yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Seringkali juga pegawai merasakan kejenuhan dalam bekerja. Dalam hal ini, atasan bisa juga membolehkan pegawai sehari dalam seminggu mengenakan pakaian santai bukan pakaian formal. Semua ini perlu dilakukan untuk mengurangi rutinitas sehingga pekerjaan tidak membosankan. Kebutuhan untuk berarti, dihargai dan diakui kemampuannya oleh perusahaan merupakan kebutuhan yang tidak kalah pentingnya. Hal ini dapat dipenuhi dengan memberikan pujian/ penghargaan akan keterampilan yang dimiliki pegawai. Misalnya melalui program teladan minggu atau bulan ini, program insentif, dan pemberian hadiah bagi pegawai yang berprestasi.
Pegawai yang kebutuhannya terpenuhi akan merasa puas dan senang mengerjakan tugas-tugasnya. Ia akan loyal, bersemangat, serta produktif dalam bekerja.
- Komitmen Kerja
Jawab :
Keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi merupakan faktor penting untuk meningkatkan produktivitas pegawai. Hal ini bersumber dari berbagai kebutuhan dan keinginan pegawai sebagai individu. Sebagai manusia pegawai juga memiliki hobi, keluarga, dan waktu untuk bersenangsenang.
Untuk itu pegawai sebaiknya menghindari kecanduan kerja, dan berusaha memanfaatkan hobi, memperkaya kehidupan keluarga, serta meningkatkan kesehatan diri. Terwujudnya keseimbangan kehidupan kerja dan kehidupan pribadi akan memberikan dampak positif pada pegawai, memberikan kehidupan yang bermakna dalam meniti karier.
Mengacu pada bahasan di atas pada dasarnya efektivitas SDM terkait erat dengan seberapa jauh mereka termotivasi dalam bekerja? Dan apakah motivasi kerja tersebut bersifat intrinsik, dalam arti perilaku kerja yang ditampilkan didasarkan atas keinginan dari dalam diri sendiri atau bersifat ekstrinsik dalam arti perilaku kerja yang ditampilkan didasarkan atas tujuan mendapatkan imbalan dan rewards dengan demikian dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar dirinya. Dalam hal ini motivasi kerja intrinsik akan berdampak pada konsistensi dan perilaku kinerja yang optimal (kinerja tinggi, absensi rendah, turnover rendah, komitmen, dan kepuasan kerja tinggi) sehingga berdampak pada efektivitas diri. Dengan gambaran demikian dalam proses auditing, seorang auditor selain menilai tingkat absensi, tingkat turnover yang dapat diukur secara kuantitatif berdasarkan data yang ada diharapkan mampu pula menilai tingkat kinerja pegawai melalui penilaian prestasi, tingkat komitmen, dan tingkat kepuasan kerja yang diukur dengan mengkuantifiser data hasil survei
Sumber :
EKMA4476/Modul 6
Komentar
Posting Komentar