Tugas 2 Manajemen Operasi Jasa

 

1.        Jelaskan mengapa kualitas menjadi ukuran kinerja produktivitas?

Jawab :

Berdasarkan hasil penelitian McAlexander et al. (1994) yang menyatakan bahwa pengukuran kualitas pelayanan sebagai kinerja (tanpa memperhatikan harapan) merupakan model yang lebih unggul yang mengukur kualitas pelayanan sebagai fungsi kinerja dan harapan.

Menurut Kantsperger dan Kunz (2005), dalam pengelolaan kualitas pelayanan, terdapat tiga orientasi yang harus diperhatikan, yaitu orientasi kualitas, orientasi karyawan, dan orientasi pelanggan. Orientasi kualitas menunjukkan apakah teknik manajemen kualitas dapat diterapkan untuk mencapai kualitas yang unggul yang berpusat pada pelanggan. Hal ini meliputi praktek-praktek manajemen yang menunjukkan prosedur kinerja yang sistematis dan pengukuran kualitas yang berpusat pada pelanggan. Orientasi karyawan menunjukkan apakah manajemen menunjukkan inisiatif dalam memberdayakan dan mendukung karyawannya. Manajemen yang berorientasi pada karyawan harus memperhatikan umpan balik yang ada untuk memajukan karyawan, seperti memberikan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan. Orientasi pada pelanggan menunjukkan pemahaman pelanggan dengan kebutuhannya dan pentingnya memperbaiki pelayanan bagi pelanggan.

            Produktivitas dan kualitas pelayanan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dalam evaluasi kondisi perekonomian, tingkat kinerja yang dapat dicapai dalam proses produksi adalah produktivitas, efesiensi, dan efektivitas.

            Pembahasan mengenai kinerja pasti tidak terlepas dari produktivitas dan kualitas. Produktivitas dan kualitas penting dalam pengukuran kualitas. Produktivitas berkaitan dengan output dari proses transformasi input, sedangkan kualitas menunjukkan proses dan hasil evaluasi oleh pelanggan internal dan eksternal (Van Looy et al., 1998). Produktivitas dan kualitas tergantung pada bagaimana outputdidefinisikan dan siapa yang memandangnya. Kualitas, produktivitas, dan probabilitas merupakan konsep yang saling tumpang tindih. Selain itu, kualitas dapat berpengaruh positif pada produktivitas, lalu keduanya berpengaruh positif pada probabilitas. 

 

2.        Jelaskan strategi yang menjadi pertimbangan perusahaan ketika memutuskan menentukan lokasi usahanya diantara para pesaing.

Jawab :

Keputusan penentuan lokasi untuk menghasilkan produk merupakan aspek kunci dalam membuat keputusan strategik dan logistik untuk perusahaan manufaktur. Lokasi optimum menawarkan keunggulan bersaing dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan organisasi atau perusahaan (McCarthy & Atthirawang, 2003). Dalam persaingan, globalisasi dan kompleksnya lingkungan tempat beroperasinya perusahaan akan bertambah, pengelolaan jaringan kerja internasional terintegrasi menjadi tugas penting manajer operasi. Menurut Vereecke dan Van Dierdonck (2003), keputusan mengenai lokasi didasarkan pada pertimbangan ciri struktural dan infrastruktural. Pertimbangan infastruktural meliputi keahlian karyawan, tingkat otonomi lokasi, dan struktur organisasi.

Keputusan dalam pemilihan lokasi pelayanan cenderung merupakan bagian penting dari keseluruhan strategi pemasaran untuk menyampaikan produk atau pelayanan kepada pelanggan. Meskipun kriteria lokasi yang utama untuk bisnis jasa biasanya adalah kemudahan akses oleh pelanggan, perusahaan manufaktur juga menggunakan dengan kriteria yang berbeda. Kriteria untuk perusahaan manufaktur misalnya karakteristik karyawan, biaya tenaga kerja atau upah, kedekatan dengan pemasok dan pasar, biaya distribusi dan transportasi, biaya dan ketersediaan energi, infastruktur masyarakat seperti jalan raya, peraturan pemerintah, kualitas kehidupan kerja, dan pajak.

 

Secara singkat dapat disimpulkan bahwa beberapa faktor yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam pemilihan lokasi diantara pesaing adalah :

a.       Pengklasteran kompetitif (competitive clustering)merupakan reaksi untuk mengobservasi perilaku pelanggan bila mereka harus memilih di antara pesaingnya. Mendirikan hotel misalnya, akan lebih menguntungkan bila berada di tengah-tengah pesaingnya daripada ditempatkan di tempat terpencil.

b.      Pemasaran jenuh (saturation marketing)dilakukan justru dengan menghindari kedekatan dengan pesaing. Strategi tersebut menyarankan bahwa lokasi yang dipilih adalah lokasi yang baru dan jauh dari pesaing, sehingga perusahaan tetap menjadi ‘leader’di daerah tersebut.

c.       Perantara pemasaran (marketing intermediaries)digunakan untuk lebih menarik minat pengguna jasa untuk mendapatkan pelayanan. Saluran distribusi tidak digunakan dalam pelayanan karena sifat pelayanan yang intangible, tidak dapat disimpan dan tidak dapat didistribusikan.

 

3.        “Sebuah perusahaan makanan cepat saji akan membangun lokasi baru diwilayah Bogor yaitu Bogor Barat, Kota Bogor dan Bogor Timur.  Biaya tetap dan biaya variable dari masing masing wilayah tersebut adalah sebagai berikut: Bogor Barat biaya tetap sebesar 40.000.000 dengan biaya variable 20.000, sedangkan Kota Bogor biaya tetap sebesar 75.000.000   dengan biaya variable 15.000 sedangkan Bogor Timur memiliki biaya variable 17.500 dengan biaya tetap 55.000.000.

Tentukan lokasi perusahaan bila diketahui target penjualan yang ditetapkan perusahaan  sebesar a) 3000 dan b) bila perusahaan ingin membangun di kota bogor berapa minimal target penjualannya.

Jawab :

a.         Hitung menggunalkan analisa titik impas:

lokasi perusahaan dgn target penjualan 3000

  Bogor Barat= 40.000.000 + (20.000 x 3.000) = Rp 100.000.0000

  Kota Bogor = 75.000.000 + (15.000 x 3.000) = Rp 120.000.0000

  Bogor Timur = 55.000.000 + (17.500 x 3.000) = Rp 107.500.0000

jika di asumsikan keuntungan setiap produk sama maka, lokasi yang di pilih adalah dengan biaya produksi terendah yaitu. Bogor barat.

 

b.    bila perusahaan ingin membangun di kota bogor berapa minimal target penjualannya..

a.     Perbandingan Kota Bogor dgn Bogor Barat

75.000.000 + (15.000* X) = 40.000.000 + (20.000*X)

X= 35.000.000/5000 = 7.000

b.    Perbandingan Kota Bogor dgn Bogor Timur

75.000.000 + (15.000* X) = 55.000.000 + (17.500X)

X= 20.000.000/2.500 = 8.000

 

Untuk minimal target yang harus dicapai adalah ambil hasil perbandingan tertinggi karena akan menghasilkan minimal biaya produksi terendah sama dengan salah satu daerah tersebut. jadi jawabannya 8000.

Pembuktiannya jika kita masukan persamaan diatas akan dihasilkan sbb :

  Bogor Barat= 40.000.000 + (20.000 x 8.000) = Rp 200.000.0000

  Kota Bogor = 75.000.000 + (15.000 x 8.000) = Rp 195.000.0000

  Bogor Timur = 55.000.000 + (17.500 x 8.000) = Rp 195.000.0000

Sehingga jika perusahaan dipaksakan memproduksi di kota bogor akan profit dengan biaya produksi yang minimal sama terendah dari pada salah daerah tersebut. semoga bermanfaat.

 

 

Sumber :

http://www.pustaka.ut.ac.id/reader/index.php?subfolder=EKMA4369/&doc=M5.pdf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS 3 EKMA4157

Diskusi 1 Bahasa Indonesia

Quiz Bahasa Inggris Niaga